LAKUKAN 5 HAL INI AGAR DEKAT DENGAN AL-QUR'AN

3 years ago Tausiyah

Mengapa kita perlu akrab dengan Al-Quran? Karena orang yang akrab dengan Al-Quran bisa disebut juga sebagai shahibul Quran. Secara harfiah berarti ‘sahabatnya Al-Quran’. Bukankah seseorang itu harus dekat dan akrab untuk dapat disebut sebagai seorang sahabat?

Orang yang menjadi shahibul Quran mendapatkan fadilah sebagaimana tercantum dalam hadits Rasulullah SAW berikut:

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Dikatakan kepada Shahibul Quran (orang yang membaca/menghafalkan Al Qur’an) nanti: ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau mentartilnya di dunia. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914. Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shohihah no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Tentunya membaca dan menghafalkan, serta berulangkali mengulangi bacaan telah membuat kita dekat dengan al-Quran. Namun ada hal-hal lain lagi yang dapat membuat kita lebih dekat lagi dengan al-Quran. Mari kita ikuti bersama penjelasan di bawah ini.
 

1. Tafakkur dan tadabbur


Allah SWT berfirman:

(أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا) (محمد:24)

“Maka apakah mereka tidak men-tadabburi Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).

Tafakkur dan tadabbur adalah gerbang bagi kita untuk mengambil hikmah dan pelajaran yang tersimpan di dalam Al-Quran baik secara terang-terangan maupun secara tersembuyi. Dengan sering bertafakkur dan tadabbur, kita akan semakin terpesona akan betapa indahnya pesan-pesan yang Allah SWT sampaikan kepada kita. Keimanan dan Ilmu kita akan bertambah. Dan akhlak kita semakin sesuai dengan aklaq al-Quran.

2. Belajar Tafsir


Bagi seorang yang sedang menjalani proses tahfidz al-Quran, belajar tafsir akan menguatkan pemahaman terhadap al-Quran sehingga menambah kecintaan pada al-Quran. Belajar tafsir yang paling ideal adalah dengan berguru secara khusus kepada Ustadz ahli tafsir. Jika memang itu tidak memungkinkan, hadirilah kajian-kajian tafsir yang diadakan secara rutin di masjid ataupun lembaga pendidikan terbaik yang terdekat dari kediaman anda.

Jika itu masih belum memungkinkan, bacalah buku tafsir. Dengan memperbanyak membaca kitab tafsir akan membantu kita untuk memahami lebih dalam kandungan makna dalam tiap ayat yang kita hafalkan.

3. Mempelajari Bahasa Arab


Sungguh adalah sebuah kenikmatan jika kita berdiri untuk shalat, lalu kita memahami tiap bacaan yang dibaca atau imam. Saat ayat al-Quran menegaskan tentang larangan riba, kita teringatkan untuk menjauhi riba. Ketika Allah berbicara tentang pedihnya adzab di neraka, jiwa kita terhenyak dan tersadar. Saat kalam ilahi tersebut bertutur tentang keindahan dan kenikmatan surga, hati kita serasa adem dan tenang.

Maka tidak heran jika kita menyaksikan beberapa orang menangis saat membaca al-Quran, bahkan saat membaca al-Quran dalam shalat. Hal tersebut karena mereka memang memahami kandungan dari ayat yang dibaca.

Tentunya kunci untuk memahaminya adalah dengan mempelajari bahasa Arab.

4. Mendalami tahsin qiroah saat tahfidz Quran


Membaca, apalagi tahfidz Quran dengan bacaan yang benar (baik secara tajwid maupun makharijul huruf-nya) akan mencegah terjadinya kesalahan dalam memahami al-Quran. Karena kesalahan dalam membaca satu huruf saja, akan dapat merubah arti hingga 180 derajat

Misal sederhana, kata لا secara tajwid harus dibaca dengan mad thabii, yaitu sepanjang 2 harakat. dalam bahasa Arab, kata ini berarti ‘tidak’. Namun jika dibaca pendek, kata لَ justru merupakan sebuah penekanan yang berarti ‘sungguh’.

5. Mengamalkan kandungan al-Quran


Tentunya akan menjadi sebuah kerugian jika seorang yang telah menghafal serta memahami al-Quran namun tidak mengalkan isinya. Jangan sampai kita termasuk dalam golongan yang diibaratkan sebagai keledai dalam ayat ini:

مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS Al-Jumuah: 5)

Demikian 5 hal yang dapat kita lakukan agar saat kita menjalani tahfidz al-Quran kita dapat kian dekat dengan al-Quran dan semakin dicintai Allah SWT.

Sumber : Universitas Darussalam Gontor

Terkait